Find Your Character At This Blog

Hobi:Menganalisa LOKOMOTIVE

Posted by : Unknown

CC201

CC201
CC201
CC201 108 (CC201 92 18)
Sumber tenaga
Diesel elektrik

Perusahaan pembuat General Electric, Amerika Serikat
Nomor seri CC201
Model GE U18C
Tanggal pembuatan 1977-1992
Jumlah diproduksi 92 unit
Pembuat ulang Balai Yasa Yogyakarta dan Balai Yasa Lahat, untuk lokomotif modifikasi BB203
Tanggal dibuat ulang 1989-2004
Jumlah dibuat ulang 52 unit dari BB203
Spesifikasi
Susunan roda AAR C-C
Klasifikasi UIC Co'Co'
Lebar trak 1.067 mm
Panjang 14.134 mm
Lebar 2.642 mm
Berat lokomotif 78 ton
Jenis bahan bakar Solar HSD
Penggerak utama GE 7FDL-8
Jenis mesin Diesel 4 Tak
Motor traksi 6 buah
Jumlah silinder 8
Transmisi Diesel Elektrik
Kecepatan maksimum 120 km/jam
Keluaran daya 1825-1950 HP
Sistem keselamatan Locotrack, WABCO AA-2 Air Horn, Vigilance Control Panel
Karier
Perusahaan pemilik PT Kereta Api Indonesia
Daerah operasi Pulau Jawa-Sumatera Selatan
Lokomotif CC201 adalah lokomotif buatan General Electric jenis U18C. Dibanding lokomotif tipe sebelumnya yaitu CC200, maka tipe CC201 mempunyai konstruksi yang lebih ramping dengan berat 84 ton dan daya mesin 1950 HP. Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya lokomotif memiliki 2 bogie masing-masing 3 gandar atau 6 gandar penggerak dengan 6 motor traksi, sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan.

Penggunaan di Indonesia

Lokomotif CC201 terdiri dari empat generasi, yaitu:
  • CC201 Generasi I
  • CC201 Generasi II
  • CC201 Generasi III
  • CC201 Rehab (Eks BB203)

CC201 Generasi I

Lokomotif CC201 Generasi I ini didatangkan ke Indonesia pada tahun 1977-1978 sebanyak 38 unit. Awal mula kedatangan lokomotif ini diwarnai dengan peristiwa kecelakaan pada saat lokomotif ini sedang dalam perjalanan dari pabriknya, GE di Amerika Serikat menuju ke Indonesia menggunakan kapal laut. Dalam perjalanannya, kapal yang membawa loko tersebut dihantam badai sehingga menyebabkan jangkar kapal dan muatan-muatan lain yang ada di dalamnya jatuh menimpa tiga dari delapan lokomotif CC201 tersebut. Hal ini membuat bagian depan dari ketiga lokomotif itu ringsek. Sesampainya di Indonesia, lokomotif yang selamat dari musibah itu dapat langsung dioperasikan. Namun untuk loko yang ringsek tidak demikian. Ketiga lokomotif tersebut harus menjalani perbaikan terlebih dahulu selama kurang lebih sebulan.
Ciri-ciri CC201 Generasi I ini yaitu pada bagian jaring radiatornya berukuran besar. Selain itu, pada mulanya semua lokomotif generasi ini tidak mempunyai lampu kabut di atas cowhanger seperti CC203/CC204. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (pemeliharaan akhir) pada tahun 2010-2011, semua unit telah dipasangi lampu kabut.
Tujuh unit CC201 generasi I telah dimodifikasi menjadi CC204 pada tahun 2003 dan 2005, yaitu CC201 03 (CC204 01), CC201 11 (CC204 02), CC201 37 (CC204 03), CC201 16 (CC204 04), CC201 32 (CC204 05), CC201 06 (CC204 06), dan CC201 12 (CC204 07).

CC201 Generasi II

CC201 47 ketika berwajah Donal Bebek (2005)
CC201 Generasi II didatangkan tahun 1983-1984 berjumlah 34 unit. Untuk mengenalinya sangat mudah. Ciri-cirinya sama seperti CC201 Generasi I, namun pada jaring radiatornya berukuran kecil. Bentuk kaca depan berbentuk persegi dengan ujung-ujungnya yang lancip. Loko ini pada awalnya juga tidak memiliki lampu kabut. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (pemeliharaan akhir) pada tahun 2010-2011, semua unit telah dipasangi lampu kabut.
Dahulu di antara loko-loko Generasi II ini ada lokomotif yang cukup unik, salah satunya CC201 56 milik Dipo Induk PWT. Keunikannya yaitu: pada bagian depannya (shorthood) memiliki bentuk yang berbeda dibandingkan dengan CC201 lainnya. Kotak pasirnya lebih pendek dari yang biasanya dan kaca depannya memanjang ke bawah. Bagian dalamnya juga unik karena hanya terdapat satu meja layanan sehingga kabin masinis pun menjadi lebih luas. Hal yang melatarbelakangi perbedaan tampilan dari loko ini karena dahulu CC201 56 pernah menabrak stoomwalls sehingga mengakibatkan loko ini ringsek parah dan sulit mengembalikannya seperti bentuk semula. Untuk memperbaikinya, Balai Yasa Pengok menyiasatinya dengan cara membuang satu meja layanan dari loko tersebut sehingga otomatis kaca depan harus diturunkan dan kotak pasir pun dipendekkan. Karena bentuknya yang aneh ini, para Railfans sering menyebutnya “Loko Donal Bebek (Ducky Locomotive)”. Sebelumnya CC201 47 milik dipo YK juga mempunyai bentuk yang sama seperti CC201 56, namun sekarang bentuk kedua lokomotif tersebut sudah kembali normal seperti layaknya CC201 lainnya setelah menjalani PA (pemeliharaan akhir) di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta.
CC201 48 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif YK kini telah dimutasi ke Kertapati (KPT), Sumatera Selatan, untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana.

CC201 Generasi III

CC 201 Generasi ke-III (berbentuk kaca bulat,jaring radiator kecil,dan sudah memiliki lampu kabut diatas cowhanger)
Didatangkan pada tahun 1991-1992 sebanyak 20 buah bernomor seri 91 sampai 110. Untuk CC201 91 sampai 110 terdapat di Jawa. CC201 98 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif BD kini telah dimutasi ke Kertapati (KPT), Palembang untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana, dan kini sudah afkir karena mengalami kecelakaan hebat. Sedangkan CC201 101 dan CC201 102 yang sebelumnya berada di Jawa dan sempat dimutasi ke Sumatera, sudah kembali lagi ke tanah Jawa.
Ciri-ciri CC201 generasi ini, yaitu terdapat lampu kabut di bawah kotak pasir di atas cowhanger seperti halnya lokomotif CC203/CC204. Selain itu, bentuk kaca depan lokomotif ini agak bulat, berbeda dengan CC201 generasi sebelumnya yang kaca depannya berbentuk kotak. Hal inilah yang membuat CC201 generasi ini terlihat sangat berbeda dengan jenis yang sebelumnya sehingga mudah untuk dikenali. Sementara untuk komponen mesin, performa, maupun kecepatannya, sama dengan CC201 lainnya.

CC201 Rehab (Eks BB203)

Lokomotif CC201 74R di Stasiun Madiun
Lokomotif jenis ini bukan merupakan CC201 asli, melainkan hasil rehabilitasi dan perbaikan dari lokomotif BB 203 yang dimulai sejak tahun 1989-2004.
Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’Co’, setiap bogie-nya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar (A1A)(A1A), di mana setiap bogie-nya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogie-nya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC201 memiliki enam motor traksi, lokomotif BB203 hanya memiliki empat motor traksi.
Di Dipo Induk SMC, semua lokomotif CC201-nya adalah hasil rehab dari BB203. Begitu juga dengan CC201 yang ada di Sumatera. Di Dipo Induk KPT dan TNK, semua lokomotif CC201-nya juga merupakan hasil rehab dari BB203, kecuali CC201 48 dan CC201 98 yang merupakan CC201 asli pindahan dari Jawa.
Untuk ciri-cirinya, lokomotif ini hampir sama dengan CC201 Generasi II. Yang membedakannya, yaitu pada nomor serinya ditambahkan kode “R” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, CC201 77R, kode “R” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB203.
Pengecualian untuk CC201 berkode “R” pada seri di bawah 70. CC201 di bawah 70 yang memakai kode “R” (misal: CC201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC201. Kode “R” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah dilakukan overhaul dan telah diperbaiki segala komponennya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian.

CC201 dengan kabin modifikasi

Loko CC 201 yang mirip CC 203 (CC 201 129R/CC 201 83 48 dengan rangkaian KA Penataran)
CC 206 13 14 menggandeng CC 201 83 49
Umumnya Lokomotif CC201 di Jawa memiliki bentuk yang sama dengan BB203, namun tidak untuk di Sumatera Selatan (Divre III). Beberapa lokomotif CC201 di sana memiliki bentuk yang sangat mirip dengan CC203 di Jawa.
Lokomotif-lokomotif tersebut dimodifikasi karena telah mengalami PLH sehingga kabin aslinya, ringsek berat dan alasan lain yang ikut menyertai modifikasi ini adalah PT KAI Divre III Sumsel tidak mempunyai unit CC203, maka Balai Yasa Lahat (Divisi Regional Kereta Api Indonesia) mengubah cabin dari aslinya secara bertahap dari 1994-2001.Modifikasi hidung miring yang terilhami dari CC203, juga bertujuan mengurangi hambatan angin untuk meningkatkan kecepatan. Namun tujuan peningkatan ini terasa percuma karena kecepatan kereta api Babaranjang (Batubara rangkaian panjang) saat ini dibatasi maksimal 80 km/jam. Modifikasi ini pun dirasakan sedikit menyulitkan masinis. Karena kabin yang sempit dan kaca depan terlalu tinggi, masinis terpaksa mendongak atau mengganjal tempat duduknya ketika sedang menjalankan lokomotif. Lokomotif CC 201 hidung miring di Dipo Induk Lokomotif Tanjung Karang seluruhnya dipergunakan untuk lokomotif bantuan KA Babaranjang dari Sukamenanti ke Tanjungkarang atau KA penumpang. Sedangkan lokomotif CC 201 hidung miring di Dipo Induk Lokomotif Kertapati seluruhnya dioperasikan untuk kereta penumpang, di antaranya kereta api Limex Sriwijaya, kereta api Rajabasa, kereta api Sindang Marga, dan kereta api Serelo.
Ada enam unit CC201 yang memiliki eksterior seperti CC203, yaitu CC201 86R, CC201 111R, CC201 120R, CC201 129R, CC201 130R, dan CC201 137R. Dua unit CC201 dengan kabin modifikasi yang sebelumnya milik TNK (CC201 129R dan CC201 130R) telah dimutasi ke pulau Jawa dan menjadi milik Dipo Induk Sidotopo, Surabaya.

Populasi dan Alokasi

Di Indonesia, saat ini ada 133 lokomotif CC201 yang masih beroperasi dari 144 pada awalnya. Terdiri dari:
92 lokomotif CC201 asli
  • 28 lokomotif kedatangan tahun 1977
  • 10 lokomotif kedatangan tahun 1978
  • 34 lokomotif kedatangan tahun 1983
  • 20 lokomotif kedatangan tahun 1992
52 lokomotif CC201 modifikasi BB203
  • 18 lokomotif modifikasi tahun 1989
  • 2 lokomotif modifikasi tahun 1993
  • 2 lokomotif modifikasi tahun 1999
  • 7 lokomotif modifikasi tahun 2004
Sisanya belum diketahui pasti tahun modifikasinya, namun pada plat nomornya tertulis "CC 201 83 xx".
Lokomotif CC201 hampir terdapat di semua dipo induk, dipo-dipo itu antara lain sebagai berikut.
Alokasi Lokomotif CC201
Dipo Induk Lokomotif
Jatinegara CC201 38 (no. baru: CC201 78 06), CC201 39 (no. baru: CC201 83 01), CC201 70 (no. baru: CC201 83 32), CC201 73R (no. baru: CC201 89 01), CC201 74R (no. baru: CC201 89 02), CC201 75R (no. baru: CC201 89 03), CC201 77R (no. baru: CC201 89 05), CC201 78R (no. baru: CC201 89 06), CC201 79R (no. baru: CC201 89 07), CC201 80 (no. baru: CC201 89 08), CC201 81R (no. baru: CC201 89 09), CC201 102 (no. baru: CC201 92 12), CC201 103 (no. baru: CC201 92 13), CC201 104 (no. baru: CC201 92 14), CC201 105 (no. baru: CC201 92 15), CC201 106 (no. baru: CC201 92 16), CC201 107 (no. baru: CC201 92 17), CC201 108 (no. baru: CC201 92 18), CC201 109 (no. baru: CC201 92 19), CC201 110 (no. baru: CC201 92 20), & CC201 127R (no. baru: CC201 83 47R)
Bandung CC201 68 (no. baru: CC201 83 30), CC201 93 (no. baru: CC201 92 03), CC201 94 (no. baru: CC201 92 04), CC201 95 (no. baru: CC201 92 05), CC201 96 (no. baru: CC201 92 06), CC201 97 (no. baru: CC201 92 07), CC201 99 (no. baru: CC201 92 09), & CC201 100 (no. baru: CC201 92 10)
Cirebon CC201 25 (no. baru: CC201 77 20), CC201 26R (no. baru: CC201 77 21), CC201 27 (no. baru: CC201 77 22), CC201 28 (no. baru: CC201 77 23), & CC201 29 (no. baru: CC201 78 01), CC201 144 (no. baru: CC201 04 07)
Semarang Poncol CC201 138R (no. baru: CC201 04 01), CC201 140R (no. baru: CC201 04 03), CC201 141R (no. baru: CC201 04 04), CC201 142 (no. baru: CC201 04 05), CC201 143R (no. baru: CC201 04 06),
Purwokerto CC201 49 (no. baru: CC201 83 11), CC201 51 (no. baru: CC201 83 13), CC201 52 (no. baru: CC201 83 14), CC201 53 (no. baru: CC201 83 15), CC201 54 (no. baru: CC201 83 16), CC201 55 (no. baru: CC201 83 17), CC201 56 (no. baru: CC201 83 18), CC201 57 (no. baru: CC201 83 19), CC201 58 (no. baru: CC201 83 20), CC201 59 (no. baru: CC201 83 21), CC201 60 (no. baru: CC201 83 22), CC201 61 (no. baru: CC201 83 23), CC201 62 (no. baru: CC201 83 24), CC201 63 (no. baru: CC201 83 25), CC201 64 (no. baru: CC201 83 26), CC201 65 (no. baru: CC201 83 27), & CC201 66 (no. baru: CC201 83 28)
Yogyakarta CC201 30 (no. baru: CC201 78 02), CC201 31 (no. baru: CC201 78 03), CC201 34 (no. baru: CC201 78 04), CC201 36 (no. baru: CC201 78 05), CC201 40 (no. baru: CC201 83 02), CC201 41 (no. baru: CC201 83 03), CC201 42 (no. baru: CC201 83 04), CC201 43 (no. baru: CC201 83 05), CC201 44 (no. baru: CC201 83 06), CC201 45 (no. baru: CC201 83 07), CC201 46 (no. baru: CC201 83 08), CC201 47 (no. baru: CC201 83 09), CC201 67 (no. baru: CC201 83 29), CC201 126R (no. baru: CC201 99 01), & CC201 128R (no. baru: CC201 99 02)
Sidotopo (Surabaya) CC201 01R (no. baru: CC201 77 01R), CC201 02 (nomor baru: CC201 77 02), CC201 04 (no. baru: CC201 77 03), CC201 05 (no. baru: CC201 77 04), CC201 07 (no. baru: CC201 77 05), CC201 08 (no. baru: CC201 77 06), CC201 09 (no. baru: CC201 77 07), CC201 10 (no. baru: CC201 77 08), CC201 13 (no. baru: CC201 77 09), CC201 14R (no. baru: CC201 77 10), CC201 15 (no. baru: CC201 77 11), CC201 17 (no. baru: CC201 77 12), CC201 18R (no. baru: CC201 77 13), CC201 19 (no. baru: CC201 77 14), CC201 20 (no. baru: CC201 77 15), CC201 21 (no. baru: CC201 77 16), CC201 22 (no. baru: CC201 77 17), CC201 23 (no. baru: CC201 77 18), CC201 24 (no. baru: CC201 77 19), CC201 69 (no. baru: CC201 83 31), CC201 71 (no. baru: CC201 83 33), CC201 72 (no. baru: CC201 83 34), CC201 92 (no. baru: CC201 92 02), CC201 101 (no. baru: CC201 92 11), CC201 129R (no. baru: CC201 83 48), CC201 130R (no. baru: CC201 83 49), CC201 134R (no. baru: CC201 83 53), & CC201 135R (no. baru: CC201 83 54)
Jember CC201 91 (no. baru: CC201 92 01), CC201 139R (no. baru: CC201 04 02)
Kertapati, Palembang CC201 48 (no. baru: CC201 83 10), CC201 84R (no. baru: CC201 89 12), CC201 86R (no. baru: CC201 89 13), CC201 87R (no. baru: CC201 89 14R), CC201 88R (no. baru: CC201 89 15), CC201 89R (no. baru: CC201 89 16), CC201 90R (no. baru: CC201 89 17R), CC201 111R (no. baru: CC201 93 01R), CC201 112R (no. baru CC201 93 02R), CC201 113R (no. baru: CC 201 83 35), CC201 114R (no. baru: CC201 83 36), CC201 115R (no. baru: CC201 83 37), CC201 116R (no. baru: CC201 83 38), CC201 117R (no. baru: CC201 83 39), CC201 118R (no. baru: CC201 83 40), CC201 119R (no. baru: CC201 83 41), CC201 122R (no. baru: CC201 83 43), CC201 123R (no. baru: CC201 83 44), CC201 124R (no. baru: CC201 83 45), CC201 125R (no. baru: CC201 83 46), CC201 131R (no. baru: CC201 83 50), & CC201 133R (no. baru: CC201 83 52)
Tanjungkarang, Lampung CC201 120R (no. baru: CC201 83 42R), CC201 132R (no. baru: CC201 83 51), CC 201 136R (no. baru: CC 201 83 55), & CC201 137R (no. baru: CC201 83 56)
Medan CC201 50 (no. baru: CC201 83 12), CC201 76R (no. baru: CC201 89 04), & CC201 82 (no. baru: CC201 89 10)
Keterangan:
  • Semua lokomotif CC201 kecuali yang berada di Sumatera Selatan, Lampung, dan 2 unit di pulau Jawa (CC201 102 dan CC201 129R) sudah menggunakan penomoran terbaru dan livery terbaru PT KA. Untuk lokomotif yang berada di Sumatera Selatan, Lampung, dan 2 unit CC201 seperti yang disebutkan di atas masih menggunakan livery merah-biru Perumka. CC201 101 yang pada awalnya menggunakan livery merah-biru Perumka saat ini sedang dalam proses Perawatan Akhir di Balai Yasa Pengok, dan setelah roll out dari Balai Yasa lokomotif tersebut akan menggunakan livery terbaru PT KA.
  • Semua nomor baru lokomotif berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.

Profil Lokomotif CC201

  • Dimensi
  1. Lebar sepur (track gauge): 1.067 mm
  2. Panjang body: 14.134 mm
  3. Jarak antara alat perangkai: 15.214 mm
  4. Lebar badan (body): 2.642 mm
  5. Tinggi maksimum: 3.636 mm
  6. Jarak gandar: 3.304 mm
  7. Jarak antar pivot: 7.680 mm
  8. Diameter roda penggerak: 914 mm
  9. Diameter roda idle: -
  10. Tinggi alat perangkai: 770 mm
  • Berat
  1. Berat kosong: 78 ton
  2. Berat siap: 84 ton
  3. Berat adhesi: 84 ton
  • Motor Diesel
  1. Tipe: GE-7FDL8 (GE FDL Series 8 Cylinders)
  2. Jenis: 4 langkah, turbocharger
  3. Daya Mesin: 1.950 HP
  4. Daya ke generator/converter: 1825 HP
  • Motor Traksi/Converter
  1. Jumlah motor traksi: 6
  2. Tipe motor: GE 761, arus searah (DC-DC)
  3. Gear ratio: 90:21
  4. Tipe generator: GT 581
  • Kinerja
  1. Kecepatan maksimum: 120 km/jam
  2. Gaya tarik maksimum (adhesi): 17.640 kgf
  3. Kecepatan minimum kontinu: 24 km/jam
  4. Jari-jari lengkung terkecil: 56,7 m
  • Kapasitas
  1. Bahan bakar: 3.028 liter
  2. Minyak pelumas: 984 liter
  3. Air pendingin: 684 liter
  • Lain-lain
  1. Sistem rem: Udara tekan, dinamik, parkir
  2. Tipe kompresor: Gardner Denver WBO

Unit yang sudah tak beroperasi

  1. Dua buah lokomotif CC201, yaitu CC201 33 yang menarik rangkaian KA Senja IV jurusan Jakarta-Yogyakarta yang berangkat dari Purwokerto dan CC201 35 yang menarik rangkaian KA Maja jurusan Madiun-Jakarta yang berangkat dari Kroya bertabrakan di daerah Gunung Payung, dekat jembatan Sungai Serayu pada tanggal 21 Januari 1981. Pasca tabrakan, komponen mesin dan sasis dari kedua lokomotif tersebut digunakan untuk menggantikan komponen CC201 yang masih beroperasi karena kerusakannya teramat parah dan dinyatakan sudah tidak layak beroperasi lagi.
  2. CC201 121R yang menarik KA Fajar Utama Express Lampung mengalami PLH tabrakan dengan beberapa gerbong rangkaian KA barang Babaranjang yang tertinggal di petak Kertapati-Tanjung Karang, Lampung, pada bulan Maret 2005.
  3. CC 201 83R (CC 201 89 11) yang menarik KA Babaranjang dari Kertapati tujuan Sukacinta langsung bertabrakan dengan CC 202 16 (CC 202 90 01) pada bulan Februari 2012. Dari PLH tersebut CC 202 16 terbakar dan CC 201 83R ringsek, akibatnya CC 201 83R tersebut tidak beroperasi.

Galeri

Lihat pula

Referensi

Pranala luar





CC202

CC202
CC202
Sumber tenaga
Diesel elektrik

Perusahaan pembuat Electro Motive Diesel (EMD)
Model EMD G26
Tanggal pembuatan 1986-2008
Spesifikasi
Susunan roda AAR C-C
Klasifikasi UIC Co'Co'
Lebar trak 1.067 mm
Panjang 17.678 mm
Berat lokomotif 108 ton
Penggerak utama EMD 16-645E Supercharged
Motor traksi 6 buah
Kecepatan maksimum 80 km/jam
Keluaran daya 2000 HP
Karier
Perusahaan pemilik PT Kereta Api Indonesia
Daerah operasi Sumatera Selatan
Lokomotif CC 202 adalah lokomotif buatan Electro Motive Diesel, Kanada bernomor seri EMD G26. Lokomotif CC202 adalah salah satu lokomotif terberat di Indonesia yaitu 108 ton dan merupakan saudara kandung lokomotif EMD SD38 di Amerika yang juga memiliki 6 axle/gandar dan kakak dari lokomotif CC205.
Lokomotif CC202 digunakan untuk menarik kereta api barang; terutama batu bara atau pulp. Tetapi tidak jarang lokomotif ini juga digunakan untuk menarik kereta api penumpang. Armada lokomotif ini hanya terdapat di Sumatera Selatan. Lokomotif ini berjumlah 48 buah dan berada di Dipo Lokomotif Tanjung Karang (Dipo Induk TNK). Pada bulan April 2008, dipo ini kedatangan 9 buah lokomotif CC202, dan total saat ini menjadi 48 buah.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 2.000 HP dengan susunan gandar lokomotif ini adalah C-C (Co'Co'). Artinya, lokomotif ini memiliki dua bogie di mana setiap bogie-nya memiliki tiga gandar penggerak.

Sejarah kedatangan[rujukan?]

Lokomotif ini pada awalnya didatangkan pada masa PJKA yakni sekitar tahun 1986 dan dibeli langsung dari General Motors, Amerika Serikat. Pada batch awal, CC 202 datang dengan jumlah 15 buah dan langsung ditugaskan untuk kereta api Babaranjang. Pada awal operasionalnya lokomotif ini menarik 50-60 gerbong Babaranjang namun dikurangi hingga 40 gerbong karena alasan mesin. Kemudian pada tahun 1990 dan 1995 diimpor lagi CC 202 berjumlah 18 buah. Kemudian dilanjutkan tahun 2001 sebanyak 4 buah. Lalu tahun 2002 sebanyak 2 buah dan terakhir tahun 2008 sebanyak 9 buah lokomotif dari EMD, Canada

Mesin[rujukan?]

Mesin CC 202 adalah EMD 16-645E dengan 16 silinder dengan supercharger atau disebut juga Roots blower. Jenis lokomotif ini adalah satu-satunya yang memiliki mesin V16 di Indonesia. Mesin EMD 645 adalah mesin terhandal yang pernah dibuat oleh EMD. Dari pertengahan tahun 1960-an hingga 2011, mesin EMD 645E tetap dibuat walau sekarang hanya terbatas permintaan konsumen. Mesin 16-645E pun menjadi mesin terlaris EMD semenjak diluncurkannya lokomotif EMD SD40 (dengan mesin EMD 16-645E3) pada Juli 1964 yang sangat handal, bandel, dan awet. Hal ini terbukti dengan masih kuatnya CC202 menarik 42 gerbong Babaranjang dengan kecepatan maksimal 80 km/jam.

Populasi di Indonesia

Sejak 1986 hingga sekarang, terdapat 47 lokomotif CC202 yang masih beroperasi. Satu unit lokomotif (CC202 16/CC202 90 01) kini sudah afkir pasca PLH dengan lokomotif CC201 89 11 (CC201 83R) di Sumatera Selatan.
Berikut ini daftar alokasi lokomotif CC202.
Dipo lokomotif Tahun kedatangan dan jumlah unit Nomor seri
Semua berdipo di Tanjung Karang (TNK) 15 lokomotif pertama datang pada tahun 1986 CC202 01 (no.baru : CC202 86 01)- CC202 15 (no.baru : CC202 86 15)
14 lokomotif kedatangan tahun 1990 CC202 17 (no. baru: CC202 90 02) - CC202 30 (no. baru: CC202 90 15)
3 lokomotif kedatangan tahun 1995 CC202 31 (no. baru: CC202 95 01) - CC202 33 (no. baru: CC202 95 03)
4 lokomotif kedatangan tahun 2001 CC202 34 (no. baru: CC202 01 01) - CC202 37 (no. baru: CC202 01 04)
2 lokomotif kedatangan tahun 2002 CC202 38 (no. baru: CC202 02 01) - CC202 39 (no. baru: CC202 02 02)
9 lokomotif kedatangan tahun 2008 CC202 40 (no. baru: CC202 08 01) - CC202 48 (no. baru: CC202 08 09)
Keterangan: Semua nomor baru lokomotif berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.

Spesifikasi[rujukan?]

  • Dimensi
    1. Lebar sepur (track gauge): 1.067 mm
    2. Panjang body: 17.678 mm
    3. Jarak antara alat perangkai: 18.942 mm
    4. Lebar badan (body): ?
    5. Tinggi maksimum: 3.683 mm
    6. Jarak gandar: 3.632 mm
    7. Jarak antar pivot: 11.404 mm
    8. Diameter roda penggerak: 1.016 mm
    9. Diameter roda idle: -
    10. Tinggi alat perangkai: 759 mm
  • Berat
    1. Berat kosong: -
    2. Berat siap: 108 ton
    3. Berat adhesi: 108 ton
  • Motor diesel
    1. Tipe: EMD 16-645 E, V16 Supercharger
    2. Jenis: 2 langkah
    3. Daya Mesin: 2.000 HP
    4. Daya ke Generator/Converter: 2.000 HP
  • Motor traksi/converter
    1. Jumlah motor traksi: 6
    2. Tipe motor traksi: D-29, arus searah
    3. Gear ratio: 63:14
    4. Tipe generator: AR 6 QAD - D14, arus bolak-balik
  • Performa
    1. Kecepatan maksimum: 80 km/jam
    2. Gaya tarik maksimum (adhesi): 22.680 kgf
    3. V min kontinu: 14 km/jam
    4. Jari-jari lengkung terkecil: 80 m
  • Kapasitas
    1. Bahan bakar: 3.800 liter
    2. Minyak pelumas: 920 liter
    3. Air pendingin: 832 liter
    4. Pasir: 340 lt

Lokomotif Sejenis

Lihat pula







CC203

CC203
CC203
CC203 95 07 yang menarik kereta api Mutiara Timur
Sumber tenaga
Diesel elektrik

Desainer GE Transportation, Amerika Serikat dan UGL Rail, Australia
Perusahaan pembuat General Electric Locomotive Indonesia
Nomor seri CC203
Model GE U20C
Tanggal pembuatan 1995-2002
Jumlah diproduksi 41 unit
Spesifikasi
Susunan roda AAR C-C
Klasifikasi UIC Co'Co'
Lebar trak 1.067 mm
Panjang 14.135 mm
Lebar 2.642 mm
Berat lokomotif 78 ton
Jenis bahan bakar Solar HSD
Penggerak utama GE 7FDL-8
Jenis mesin Diesel 4 Tak
Motor traksi 6 buah, tipe GE 761
Jumlah silinder 8
Transmisi Diesel Elektrik
Kecepatan maksimum 120 km/jam
Keluaran daya 2150 HP
Karier
Perusahaan pemilik PT Kereta Api Indonesia
Daerah operasi Pulau Jawa-Sumatera Selatan
Lokomotif CC203 buatan General Electric dengan seri U20C merupakan pengembangan desain dari lokomotif CC201, yaitu pada bentuk kabin masinis ujung pendek yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.
Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, di mana setiap bogie mempunyai tiga poros/gandar penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor tersendiri.
Yang membedakan adalah lokomotif CC203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat turbo charger sehingga dayanya sebesar 2.250 HP.

Mesin dan desain

CC203 menggunakan mesin yang sama dengan CC201, yaitu GE 7FDL-8. Desain kabin yang aerodinamis dibuat di UGL Rail (dulu Goninan Locomotive Work) di Australia dengan desain dari GE. Sekarang kabin juga dibuat di PT Inka untuk keperluan perbaikan dan restorasi.

Logo dan striping

Selain itu, kecuali CC203 31 - CC203 34, dulu terdapat logo Kementerian Perhubungan di bagian depan/short hood-nya yang merupakan ciri khas yang mencolok pada lokomotif ini sebab pembuatan lokomotif ini selain didanai oleh perusahaan General Electric sendiri juga dibantu dengan dana dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. Namun sekarang semua unit lokomotif ini menggunakan logo PT KAI♯ terbaru sekaligus skema warna/livery baru, tanpa menggunakan lagi logo tersebut. Untuk CC203 31 - CC203 34 juga menggunakan livery baru, namun tetap mempertahankan warna cat khas yang sangat dominan milik PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT TEL) sebagai pemilik lokomotif tersebut, yaitu hijau.

Alokasi

Indonesia membuat lokomotif ini sejak tahun 1995-2000. Terdiri dari 4 generasi, yaitu:
  • CC203 generasi I (tahun 1995-1998, 12 unit, nomor seri 01-12), buatan pabrik GE Transportation, Amerika Serikat
  • CC203 generasi II (tahun 1996-1999, 18 unit, nomor seri 13-30), buatan GE Lokomotif Indonesia
  • CC203 generasi III (tahun 2001, 7 unit, nomor seri 31-37), buatan GE Lokomotif Indonesia
  • CC203 generasi IV (tahun 2002, 4 unit, nomor seri 38-41), buatan GE Lokomotif Indonesia
Sampai saat ini jumlahnya adalah 37 buah di Jawa dan 4 buah di Sumatera Selatan. Alokasinya saat ini adalah sebagai berikut.
Dipo Induk Lokomotif
Jatinegara CC203 12 (CC203 95 12) - CC203 13 (CC203 98 01), CC203 15 (CC203 98 03), CC203 17 (CC203 98 05) - CC203 27 (CC203 98 15), & CC203 36 (CC203 01 06)
Bandung CC203 02 (CC203 95 02) - CC203 11 (CC203 95 11)
Cirebon CC203 35 (CC203 01 05)
Semarang Poncol CC203 28 (CC203 98 16) - CC203 30 (CC203 98 18)
Purwokerto CC203 41 (CC203 02 04)
Yogyakarta CC203 01 (CC203 95 01), CC203 14 (CC203 98 02), & CC203 16 (CC203 98 04)
Sidotopo, Surabaya CC203 37 (CC203 01 07) & CC203 38 (CC203 02 01) - CC203 40 (CC203 02 03)
Tanjung Karang, Lampung CC203 31 (CC203 01 01) - CC203 34 (CC203 01 04)
Keterangan: Semua nomor baru lokomotif berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI No. KM 45 tahun 2010.

Lokomotif CC203 yang Unik

CC203 40 menghela KA Mutiara Timur Siang siap berangkat Stasiun Pasuruan
CC203 40
Lokomotif CC203 40 sebelumnya sama seperti lokomotif CC203 yang lainnya,loko ini mengalami kecelakaan saat menarik KA Argo Bromo Anggrek di Pemalang 2 Oktober 2010 silam. Anehnya, setelah menabrak dan menyebabkan satu unit kereta kelas bisnis KA Senja Utama Semarang hancur, lokomotif ini hanya mengalami kerusakan ringan: lampu-lampunya pecah dan catnya mengelupas. Setelah diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta, lokomotif ini mengalami perubahan pada cowhanger/bempernya, yaitu pada bagian bawahnya sedikit menyembul ke depan berbentuk segitiga. Anda bisa menemukan CC 203 40 di Dipo Lokomotif Sidotopo Surabaya atau sedang menarik rangkaian kereta api yang memiliki tujuan dari atau ke Kota Surabaya, seperti KA Rapih Dhoho, KA Penataran, KA Bima, KA Argo Bromo Anggrek, dan KA lainnya.
CC203 06 dan CC203 11
Jika kabin masinis kedua lokomotif ini diamati di bagian depan, bagian tengah kabin sedikit tertekuk ke luar (ke depan), sehingga kedua lokomotif ini seolah-olah mempunyai ekspresi wajah sedih atau murung, karena jendela kabin dan bagian lainnya menyerupai wajah seseorang yang sedih/murung. Pada awalnya hanya CC203 06 yang mempunyai karakteristik wajah (kabin masinis) seperti ini, sedangkan CC 03 11 masih mempunyai wajah (kabin masinis) yang normal. Namun setelah mengalami kecelakaan tabrakan kereta api di Langen 28 Januari 2011 silam, kabin masinis lokomotif CC203 11 rusak parah dan diperbaiki di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta. Setelah selesai perbaikan di sana, barulah CC203 11 mempunyai bentuk kabin masinis yang mempunyai kesan wajah sedih atau murung ini. Anda bisa menemukan kedua lokomotif ini di Dipo Lokomotif Bandung atau sedang menarik rangkaian kereta api yang memiliki tujuan dari atau ke Kota Bandung.
CC203 01, CC203 02, CC203 05, CC203 07, CC203 09, CC203 13, CC203 14, CC203 15, & CC203 19
Jika diamati sekilas, lok-lok CC203 ini tidak nampak perbedaannya. Namun setelah didekati, ukuran pintu di bawah kaca kabin masinis itu berbeda. Sebelah kiri memiliki ukuran yang lebih besar daripada yang kanan.

Insiden

  • Pada hari Minggu tanggal 28 April 2013 Lokomotif CC203 28 (CC203 98 16) berjalan sendiri tanpa masinis dari Depo Lokomotif Semarang Poncol menuju desa Nolokerto, kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Belum diketahui penyebab jalannya sendiri lokomotif tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Galeri

Lihat pula

Pranala luar




CC204


CC204
CC204
Lokomotif CC 204 03 06
Sumber tenaga
Diesel elektrik

Perusahaan pembuat General Electric Locomotive Indonesia (USA/ID)
Model C18Mmi (produksi pertama), C20EMP (produksi kedua)
Jumlah diproduksi C18Mmi: 7
C20EMP: 30
Spesifikasi
Susunan roda AAR C-C
Klasifikasi UIC Co'Co'
Lebar trak 1.067 mm
Panjang 14.134 mm
Lebar 2.642 mm
Berat lokomotif 88 ton
Jenis mesin GE FDL-8T
Alternator GMG-146
Motor traksi 6 × GE 761
Kecepatan maksimum 120 km/jam
Keluaran daya 1950 HP
Upaya traksi 260 kN
Karier
Perusahaan pemilik PT Kereta Api Indonesia
Daerah operasi Pulau Jawa-Sumatera Selatan
Lokomotif CC204 merupakan kelas lokomotif diesel-elektrik yang dirakit khusus untuk Indonesia oleh PT General Electric Lokomotif Indonesia yang merupakan perusahaan kerja sama antara General Electric Transportation dengan Industri Kereta Api Madiun (INKA). Lokomotif kelas ini terbagi menjadi dua seri, yaitu CC204 seri pertama yang merupakan model C18Mmi dengan short hood spartan (seperti CC201), dan CC204 seri kedua yang merupakan model C20EMP dengan hidung aerodinamis (seperti CC203).
Kedua seri sama-sama bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, di mana setiap bogie mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Lokomotif ini mempunyai komponen komputer Brightstar Sirius yang dikembangkan oleh General Electric sehingga lokomotif jenis ini mampu memitigasi kerusakan sekitar 45 menit sebelum kerusakan itu terjadi. Kini mayoritas lokomotif ini terletak di dipo lokomotif Kertapati, Palembang. Lokomotif CC204 08 dan seterusnya dibeli oleh PT Kereta Api Indonesia senilai Rp20.000.000.000,00. Lokomotif ini memiliki daya tarik hingga 12 gerbong. Kecepatan maksimal lokomotif ini adalah 120 km/jam.

C18Mmi

Lokomotif CC204 seri pertama adalah lokomotif diesel elektrik model C18Mmi dengan transmisi daya elektrik AC-DC. Lokomotif merupakan hasil rehab dan modernisasi dari lokomotif CC201 yang dilakukan pada tahun 2003 dan 2005.
Ukuran utama, bagian rangka dasar, bogie, dan body sama dengan lokomotif CC201 Generasi 1 . Lokomotif CC204 01 - 07 dialokasikan di dipo induk Jatinegara, Yogyakarta, dan Sidotopo.
Berikut ini adalah daftar lokomotif CC201 yang dimodifikasi menjadi lokomotif CC204:
  • CC 201 03 menjadi CC 204 01/CC 204 03 01
  • CC 201 11 menjadi CC 204 02/CC 204 03 02
  • CC 201 16 menjadi CC 204 03/CC 204 03 03
  • CC 201 37 menjadi CC 204 04/CC 204 03 04
  • CC 201 32 menjadi CC 204 05/CC 204 03 05
  • CC 201 06 menjadi CC 204 06/CC 204 03 06
  • CC 201 12 menjadi CC 204 07/CC 204 03 07

C20EMP

CC 204 18, dengan model livery yang berbeda daripada lokomotif CC 204 lainnya.
Lokomotif CC204 seri kedua merupakan lokomotif baru dengan model C20EMP yang mulai dioperasikan sejak tahun 2008. Bentuk kabin lokomotif ini sama dengan bentuk lokomotif CC203. Kode yang digunakan untuk CC204 produksi kedua adalah C20-EMP.
Komponen lain seperti mesin diesel, motor traksi, bogie, dan seterusnya sama dengan lokomotif CC204 sebelumnya.

Alokasi

Sampai saat ini jumlah lokomotif CC204 di Indonesia ialah 37 unit (30 unit di Sumatera Selatan & 7 unit di Jawa) dan belum dipastikan apakah jumlahnya akan bertambah atau tidak. CC 204 08 sampai dengan CC 204 26 sedang dalam proses pengapalan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta ke Pelabuhan Panjang, Lampung. Berikut daftar alokasi lokomotif CC204 saat ini.
Alokasi Lokomotif CC204
Dipo Induk Lokomotif
Jatinegara CC 204 01 (no. baru: CC 204 03 01), CC 204 02 (no. baru: CC 204 03 02)
Yogyakarta CC 204 03 (no. baru: CC 204 03 03), CC 204 04 (no. baru: CC 204 03 04), CC 204 05 (no. baru: CC 204 03 05), CC 204 06 (no. baru: CC 204 03 06)
Sidotopo Surabaya CC 204 07 (no. baru: CC 204 03 07)
Kertapati, Palembang CC 204 08 (no. baru: CC 204 06 01) sampai dengan CC 204 37 (no. baru: CC 204 11 17)
Keterangan:
  • CC 204 01 - CC 204 13 menggunakan logo PT KAI terbaru sekaligus striping baru.
  • Lokomotif CC 204 14, CC 204 17, CC 204 19, CC 204 20, & CC 204 22 - CC 204 26 memiliki logo PT KAI baru di bodi samping dan belakangnya, menggantikan logo PT KAI lama, sehingga lokomotif-lokomotif ini mendapat julukan "loko Tomcat".
  • Lokomotif CC 204 15, CC 204 16, & CC 204 21 memiliki logo PT KAI baru di bodi samping dan belakangnya, namun untuk yang di bodi samping, logo baru tersebut berada di atas garis biru muda-biru tua yang kini telah menutupi tempat adanya logo PT KAI lama.
  • CC 204 18 memiliki logo PT KAI baru di bodi bagian depan, samping, dan belakangnya, terutama bagian depannya memiliki logo tersebut yang berukuran kecil, sehingga tak heran lokomotif ini mendapat julukan "loko upil" di kalangan para pecinta kereta api/railfans di Indonesia.
  • CC 204 22 dan seterusnya sejak selesai dibuat dari pabrik tidak memakai plat penomoran lama pada bagian cowhangernya. Hanya memakai plat dengan penomoran baru di bawah kaca samping kabin masinisnya.
  • Yang dicetak tebal pada tabel di atas berarti nomor pada lokomotif tersebut telah berganti dengan nomor baru sesuai dengan amanat Peraturan Kementerian Perhubungan RI No. 45/2010.
  • Seluruh CC204 generasi kedua dimutasi ke Sumatera Selatan untuk angkutan batubara

Pranala luar




[tutup]

CC205

CC205
CC205
Lokomotif CC205 menarik kereta api Babaranjang
Sumber tenaga
Diesel elektrik

Perusahaan pembuat Electro Motive Diesel (EMD)
Model EMD GT38ACe
Spesifikasi
Konfigurasi 0-6-6-0
Susunan roda AAR C-C
Klasifikasi UIC Co'Co'
Lebar trak 1.067 mm (Cape gauge)
Bogie Fabricated bogie (konstruksi las)
Panjang 17.678 mm
Berat lokomotif 108 ton
Jenis bahan bakar Solar HSD
Kapasitas bahan bakar 3800 liters
Kapasitas pendingin 662 liters
Penggerak utama EMD 8-710G3A-T2
Jenis mesin Diesel 2 Tak V8
Alternator TA 12/CA9
Motor traksi 6 buah, tipe A 2916-8
Jumlah silinder 8 Silinder
Kecepatan maksimum 80 km/jam
Keluaran daya 2150 HP
Karier
Perusahaan pemilik PT Kereta Api Indonesia
Daerah operasi Sumatera Selatan
Lokomotif CC205 adalah lokomotif terbaru PT Kereta Api (Persero) buatan Electro Motive Diesel, Ontario, Kanada. Lokomotif CC205 adalah lokomotif terberat Kedua setelah CC202 di Indonesia yaitu 108 ton. Lokomotif ini dibeli untuk menggantikan beberapa tugas lokomotif CC 202 yang sudah berumur. Dalam hal ini 2 lokomotif CC 202 bisa diganti dengan 1 lokomotif CC 205 Lokomotif ini tiba di Indonesia tepatnya di Provinsi Lampung tanggal 26 September 2011, karena lokomotif ini hanya di khususkan untuk menarik rangkaian kereta pengangkut batubara (Babaranjang) di Divre III Sumatera Selatan.Lokomotif CC205 saat ini menjadi lokomotif berteknologi paling modern di Indonesia.
Lokomotif ini memiliki nomor seri EMD GT38ACe, yang berarti lokomotif ini dapat digunakan untuk keperluan penumpang atau barang dan memiliki mesin V8 turbo, motor AC dan berkonfigurasi C-C.
Dengan menggunakan mesin diesel bertipe 8-710G3A-T2, dengan jenis mesin 2 tak 8 silinder yang sudah dimodifikasi, sehingga tingkat emisi gas buang lebih rendah. Menggunakan 26L sistem rem udara

Sistem kerja

Menggunakan sistem operasi berbasis microprocessor tipe EM2000 yang mengendalikan seluruh fungsi sistem kerja lokomotif. Pengendalian semua komponen yang merupakan subsistem, seperti Motor Diesel, alternator, motor traksi, kompresor, dst. Semua fungsi dan kerja akan direkam dan dapat didownload ke laptop. Sistem juga dapat melakukan self diagnostic bila terjadi gangguan pada lokomotif yang akan direkam dan dapat ditampilkan pada layar monitor, sehingga dapat diketahui penyebab gangguannya.

Mesin terbaru

Mesin yang digunakan CC205 adalah tipe mesin terbaru dan terbaik buatan EMD Canada dengan tipe 8-710G3A-T2. Mesin ini juga digunakan di lokomotif EMD GP22ECO dan SD22ECO. Mesin ini berbeda dari mesin EMD 567-C, EMD 645-E, dan juga GE 7FDL-8 karena mesin ini menggunakan teknologi EFI dan exhaust terbaru, sehingga lolos uji emisi EPA Tier-II dan hemat diesel hingga 25%. Lokomotif ini bisa menarik lebih dari 30 gerbong.

Populasi di Indonesia

Saat ini seluruh 50 unit lokomotif CC205 telah datang di Indonesia.Semua lokomotif CC205 ditugaskan untuk menarik kereta api Babaranjang 60 gerbong.
Berikut ini daftar alokasi lokomotif CC205.
Dipo lokomotif Tahun kedatangan dan jumlah unit Nomor seri
Semua berdipo di Tanjung Karang (TNK) 6 lokomotif kedatangan tahun 2011 CC205 01 (no.baru : CC205 11 01)- CC205 06 (no.baru : CC205 11 06)
44 lokomotif kedatangan tahun 2013 CC205 07 (no. baru: CC205 13 01) - CC205 50 (no. baru: CC205 13 44)

Profil lokomotif CC205

  • Dimensi
  1. Lebar sepur (track gauge): 1.067 mm
  2. Panjang body: 17.678 mm
  3. Jarak antara alat perangkai: 18.942 mm
  4. Lebar badan (body): 2.740 mm
  5. Tinggi maksimum: 3.765 mm
  6. Jarak gandar: 3.870 mm
  7. Jarak antar pivot: 10.575 mm
  8. Diameter roda penggerak: 1.067 mm
  9. Diameter roda idle: -
  10. Tinggi alat perangkai: 759 mm
  • Berat
  1. Berat kosong: -
  2. Berat siap: 108 ton
  3. Berat adhesi: 108 ton
  • Motor Diesel
  1. Tipe: 8-710G3A-T2, 8 silinder
  2. Jenis: 2 langkah
  3. Daya Mesin: 2.150 HP
  4. Daya ke generator/converter: 2.000 HP
  • Motor Traksi/Converter
  1. Jumlah motor traksi: 6
  2. Tipe motor: A2916-8,arus bolak-balik
  3. Gear ratio: 90:17
  4. Tipe generator: TA12/CA9,arus bolak-balik
  • Kinerja
  1. Kecepatan maksimum: 80 km/jam
  2. Gaya tarik maksimum (adhesi): 758 Kn
  3. Kecepatan minimum kontinu: 10,5 km/jam
  4. Jari-jari lengkung terkecil: 80 m
  • Kapasitas
  1. Bahan bakar: 3.800 liter
  2. Minyak pelumas: 446 liter
  3. Air pendingin: 908 liter
  4. Pasir: 283 liter
  • Lain-lain
  1. Sistem rem: Udara tekan 26L
  2. Tipe kompresor: Gardner Denver WBO

Galeri

Lihat pula





CC206


CC206
CC206
Lokomotif CC206 13 05 milik Dipo Lokomotif Cirebon di Stasiun Solo Balapan
Sumber tenaga
Diesel elektrik

Perusahaan pembuat GE Transportation, Amerika Serikat
Model GE CM20EMP
Tanggal pembuatan 2012-2013
Spesifikasi
Konfigurasi 0-6-6-0
Susunan roda AAR C-C
Klasifikasi UIC Co'Co'
Lebar trak 1.067 mm (3 ft 6 in)
Bogie Fabricated bogie (konstruksi las) oleh PT Barata Indonesia (Persero)
Panjang 15.500 mm (51 kaki)
Lebar 2.642 mm (8.67 kaki)
Tinggi 3.700 mm (12 kaki)
Berat lokomotif 88,5 t (88,500 kg) tanpa bogi, sekitar 90 t (90,000 kg) dengan bogi
Jenis bahan bakar Solar HSD
Penggerak utama GE 7FDL-8
Jenis mesin Diesel 4 Tak
Aspirasi Turbocharger
Alternator GE 761
Generator GE GT601
Motor traksi 6 buah
Jumlah silinder 8
Kecepatan maksimum 140 km/j (87 mph) (desain), 115 km/j (71 mph) (operasional di Indonesia)
Keluaran daya 2.250 hp (1,680 kW)
Rem lokomotif Westinghouse 26L
Sistem keselamatan LOCOCOMM™, LOCOTROL® Distributed Power, Train Control/SCADA, Ultra Cab II Signaling, GE Integrated Function Display™, Graham White GW373 E-Bell, Nathan P2 horn, GE BrightStar™ Microprocessor and Computer System
Karier
Perusahaan pemilik PT Kereta Api Indonesia
Julukan Si Puong
Daerah operasi Pulau Jawa
Keadaan Masih beroperasi
Lokomotif CC206 adalah lokomotif terbaru PT Kereta Api (Persero) buatan General Electric (GE) Transportation, Amerika Serikat. Lokomotif ini memiliki 2 bogie dengan konfigurasi 0-6-6-0 atau C-C (UIC: Co'Co'), yaitu 3 as roda penggerak untuk setiap bogie. Perbedaan dengan lokomotif diesel elektrik GE lainnya dengan jenis yang sama adalah lokomotif ini memiliki 2 kabin masinis di ujung muka dan belakang seperti halnya lokomotif di Eropa pada umumnya. Lokomotif CC206 diperuntukkan untuk angkutan barang di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Sejarah Kedatangan

Ide pemesanan lokomotif CC206 ke GE muncul pada tahun 2010 untuk menambah jajaran armada PT KA dan akan digunakan untuk angkutan barang di Pulau Jawa. Untuk mewujudkan hal tersebut, pada tahun 2012 dipesanlah lokomotif CC206 sebanyak 100 unit ke GE Transportation tanpa bogie. Bogie dirakit oleh PT Barata Indonesia (Persero). Sesudah sampai di pelabuhan Tanjung Priok, loko-loko itu akan dibawa ke Balai Yasa Yogyakarta untuk pasang bogie. Pada tahun 2014 ini lokomotif CC206 akan didatangkan lagi dengan jumlah 50 unit [1]

Mesin dan Perangkat Elektronik

Mesin lokomotif CC206 adalah GE 7FDL-8 versi terbaru yang emisinya setingkat dengan emisi lokomotif Dash-9 di Amerika, dengan tenaga keluaran sebesar 2250 tenaga kuda, setara dengan tenaga keluaran lokomotif CC202. Sedangkan untuk perangkat elektroniknya menggunakan komputer GE BrightStar™ Sirius yang dipadukan dengan layar monitor GE Integrated Function Display (GE IFD) seperti yang ada di lokomotif Dash-9.

Alokasi

Lokomotif CC206 ditempatkan di hampir seluruh dipo induk yang ada di Pulau Jawa untuk angkutan barang maupun penumpang. CC206 mulai ditugaskan membawa KA penumpang terutama KA penumpang dengan rangkaian panjang dan KA penumpang yang di perjalanan harus memutar lokomotif untuk berbalik arah sejak dimutasinya lokomotif CC204 generasi kedua ke Pulau Sumatera, sebelumnya, CC206 hanya ditugaskan untuk menarik rangkaian kereta barang saja.
Berikut adalah daftar terbaru mengenai alokasi lokomotif CC206.
Dipo Induk Nomor Lokomotif
Jatinegara (JNG) = 15 unit CC206 13 49, CC206 13 64, CC206 13 71, CC206 13 73, CC206 13 74, CC206 13 75, CC206 13 76, CC206 13 77, CC206 13 78, CC206 13 79, CC206 13 81, CC206 13 87, CC206 13 88, CC206 13 89, CC206 13 90
Bandung (BD) = 9 unit CC206 13 21, CC206 13 55, CC206 13 80, CC206 13 82, CC206 13 94, CC206 13 95, CC206 13 96, CC206 13 97, CC206 13 98
Cirebon (CN) = 4 unit CC206 13 03, CC206 13 05, CC206 13 20, CC206 13 33
Semarang Poncol (SMC) = 4 unit CC206 13 56, CC206 13 65, CC206 13 66, CC206 13 68
Purwokerto (PWT) = 14 unit CC206 13 22, CC206 13 23, CC206 13 28, CC206 13 34, CC206 13 43, CC206 13 44, CC206 13 57, CC206 13 58, CC206 13 61, CC206 13 83, CC206 13 86, CC206 13 91, CC206 13 93, CC206 13 99
Yogyakarta (YK) = 12 unit CC206 13 26, CC206 13 27, CC206 13 30, CC206 13 31, CC206 13 62, CC206 13 63, CC206 13 67, CC206 13 69, CC206 13 84, CC206 13 85, CC206 13 92, CC206 13 100
Sidotopo (SDT) = 42 unit CC206 13 01, CC206 13 02, CC206 13 04, CC206 13 06, CC206 13 07, CC206 13 08, CC206 13 09, CC206 13 10, CC206 13 11, CC206 13 12, CC206 13 13, CC206 13 14, CC206 13 15, CC206 13 16, CC206 13 17, CC206 13 18, CC206 13 19, CC206 13 24, CC206 13 25, CC206 13 29, CC206 13 32, CC206 13 35, CC206 13 36, CC206 13 37, CC206 13 38, CC206 13 39, CC206 13 40, CC206 13 41, CC206 13 42, CC206 13 45, CC206 13 46, CC206 13 47, CC206 13 48, CC206 13 50, CC206 13 51, CC206 13 52, CC206 13 53, CC206 13 54, CC206 13 59, CC206 13 60, CC206 13 70, CC206 13 72

Lihat pula

Referensi dan pranala luar






Rabu, 19 Februari 2014

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Mas Chandra, betulkah Lokomotif CC 206 lebih kuat dari Lokomotif CC 205 yang digunakan untuk menarik rangkaian kereta batu bara?

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012 Chandra Blog | Dragon Ball Z Theme| Designed by Yoshua Marchiano | Original Design Naruto Vs Sasuke V2 Theme

 
G
O
L
B
y
M
o
T
e
m
o
c
l
e
W